Dalam hidup ini manusia dan hewan sama saja, melakukan aktivitas makan, minum, bergerak, berkembang biak, menyayangi anak-anaknya dan berinteraksi satu sama lain. Akan tetapi bedanya, manusia yang menggunakan akal dan hatinya dan tidak memperturutkan hawa nafsunya, serta menjadikan keduanya untuk senantiasa berusaha memahami kebenaran. Sesungguhnya kebenaran itu adalah sesuatu yang datang dari Allah Yang Maha Gagah Lagi maha Bijaksana.
“Kebenaran itu adalah dari Rabb (Tuhan)mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu (QS al Baqarah:147).”
“Kebenaran itu adalah dari Rabb (Tuhan)mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu (QS al Baqarah:147).”
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepadaKu.”(QS adz Dzariyat:56)."
Nah kawan, sekarang menjadi jelas bukan, bahwasanya sebagai manusia kita harus memaknai kehidupan kita sendiri, sebagaimana tertuang di dalam ayat tersebut di atas. Kiranya definisi kehidupan adalah kebenaran dari Tuhan, dan tidak perlu ragu atas kebenaran itu, kemudian kita hidup di dunia adalah dalam rangka beribadah kepada Tuhan (Allah) SWT. Artinya hidup kita menjadi bermakna, ketika kita tunduk dan patuh kepada aturan-aturanNya, setiap saat. Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi:
“Bertaqwalah engkau dimanapun engkau berada!” (HR Turmudzi)
Juga perlu diingat kawan, bahwasanya setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat. (QS ath Thur:21) dan (QS al Mudatstsir:38)
Nah kawan, sekarang apa yang mau ditunggu. Action sekarang juga! Kini saatnya memproklamirkan hidup ini untuk beribadah! hanya dengan langkah begini hidup dan kehidupan kita punya makna. Bila tidak, apa bedanya dengan hidup hewan?
Na’udzu billahi min dzalik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar